hari-hari kini melan jalani dengan penuh penyesalan, senyum yang terpancar di wajahnya telah menyelimuti kepiluan hati melan. tanpa ada yang tahu rasa perih yang dideriat oleh melan bahkan sahabatnya sekalipun, karna sesungguhnya melan terlihat begitu kokoh dan tegarnya bahkan tak mampu tergoyahkan ternyata
hatinya begitu rapuh dan mudah hancur. para sahabat melan tak pernah tahu isi hati melan yang sebanarnya, yang mereka tahu hanyalah melan yang slalu setia menjomblo dan belum mau membuka hatinya untuk siapapun. sebenarnya bukan melan menutup pintu hatinya tapi pintu hatinyalah yang tertutup rapat dan hanya ada seorang ksatria lah yang bisa membukanya.
dibawah pohon yang teduh dengan hembusan angin yang selir-selir menghampiri serta birunya langit yang terbentang luas bagaikan ingin menemani melan saat rasa pilu itu datang menghantui. sendiri meratapi tangisan dan terdiam dalam kepiluan sungguh hal yang tragis bagi seorang gadis yang merasakan kehilangan yang amat mendalam. saat sang ksatria yang telah singgah dihatinya kini pergi meninggalkan karna suatu penantian yang tidak berujung. disaat melan terdiam, terdengar alunan melodi yang seakan-akan tahu isi hati melan dan melanpun larut dalam lagu itu......
takkan pernah habis air mata ku
bila ku ingat tentang dirimu
mungkin hanya kau yang tahu
mengapa sampai saat ini, ku masih sendiri
adakah di sana kau rindu padaku
meski kita kini ada didunia yang berbeda
bila masih mungkin waktu berputar
kan ku tunggu dirimu......
*biarlah ku simpan sampai nanti aku akn ada disana
tenanglah dirimu dalam kedamaian
ingatlah cintaku, kau tak terlihat lagi
namun cintamu abadi....
begitulah kiranya lirik lagu yang terdengar dalam kesendirian melan, walau hanya bait-bait kata yang singkat tapi bagi melan lirik lagu itu menyayat-nyayat hatinya. katika air mata yang jatuh tak tertahankan membasahi pipinya, datang seorang pengeran yang menghapus air mata di pipi melan. sang pangeran itu datang dengan senyum manis yang terpancar dari wajahnya seakan-akan ingin menjadi surya yang menyambut paginya, tapi mungkinkah pangeran itu dapat menganti sang kstaria yang labih dulu singgah dihati melan????
pangeran itu sedikit demi sedikit dapat menghapus rasa pilu di hati melan dan mengantinya dengan rasa bahagia di hati melan, walaupun melan masih berharap akan menemukan ksatria yang telah lalu ada dihatinya. sang pangeran itu kini slalu stia menemani hari-hari melan dan menjadi tinta baru yang tertuang dalam lembar-lembar kertas, tapi tetap saja pengeran itu tidak dapat mengantikan posisi sang ksatria yang menjadi cinta pertama melan. dengan demikian berarti sang pangeran itu hanya bisa menjadi sahabat dekat dari melan, tapi tak menutup kemungkinan sang paneran itu bisa mengganikan posisi ksatria itu. biarlah waktu yang menjawab semua itu...........
bertahun-tahun telah berlalu waktu pun berkata. setelah kelulusan SMA aku dan kedua sahabatku mulai berjauhan, karna jarak membentang antara aku dan kedua sahabatku. tapi aku dan pangeran itu semakin dekat bahkan berada pada tahap yang lebih serius, bahkan dua bulan lagi aku dan pangeran itu akan bertunangan. tapi jujur sampai saat itu aku belum mampu melupakan ksatriaku dan pangeran itu hanyalah seseorang yang menjaga pintu hatiku, bukan orang yang membuka pintu hatiku.
di setiap sujudku aku berdoa,"jika memang sang pangeran itu adalah seseorang yang benar-benar dapat menganti ksatriaku, maka ajarkanlah aku untuk mencintai pangeran itu dan ajarkanlah aku untuk melupakan ksatriaku. tapi jika memang ksatriku yang hanya mampu membukakan pintu hatiku, maka tunjukan pada pangeran itu bahwa bukan akulah yang pantas ada di hatinya dan kembalikan ksatriku karna jujur aku tak sanggup kehilangannya"
bersambung...
isi hatiku, aulia melandhita