my blog
profil
like my blog
Sabtu, 06 Maret 2010
CERPEN: Sang puitis jatuh cinta, "season 3"(kisah nyata)
pergantian bulan mulai terasa karna hari itu mulai datang menjelma menjadi nyata, tak pernah terbayangkan oleh melan hari itu pun akan datang juga. pilu dihati bagaikan sebuah noda yang sangat sulit untuk dibersihakan, maka kebimbangan tak pernah sirnah dari pelupuk mata. jikalau suratan takdir berkata pada
hidup manusia maka sulit untuk membantah takdir itu, mungkin itu yang sedang melan hadapi. hari-hari yang sedang dilalui oleh melan begitu rumit, memiliki seorang kekasih tanpa ada rasa cinta yang menyertainya. menghitung hari slalu penuh tanya tanpa ada jawaban yang pasti, buat hati gadis ini tersiksa dan slalu tersenyum didalam tagisan. menjelang hari bahagia itu(tunangan) justru disaat itulah sang ksatria datang dan semakin membuat pilu hati melan, karna pada dasarnya melan memang hanya mencintai ksatria itu tapi melan tak ingin mengecewakan sang pangeran yang pernah menghapus air mata yang membasahi pipinya.
saat sang ksatria itu memngetahui tentang rencana pertunangan melan maka merubah senyum diwajang menjadi rumit untuk dijelaskan, mungkin rasa yang dirasakan oleh melan kini dirasakan pula oleh sang ksatria. sungguh tragis memang cerita cinta yang dirasakan oleh melan, cinta pertama dan terakhirnya tak mampu menjadi pendamping hidupnya mungkin itulah yang ada dalam fikiranya saat itu.
disaat melan sedang berjalan di sebuah lorong sunyi dan hening terdengar melodi lagu tangisan yang dinyanyikan oleh seorang pria, dan ternyata pria itu adalah ksatri yang melan cinta. bagaikan tersambar petir hati melan saat mengetahui bait lagu yang ksatri itu nyanyikan, melan mendengarkan melodi yang ksatria itu nayanyikan dibalik tembok yang memisahkan mereka.
dengan menghayati melodi yang dia ciptakan dari sebuah piano yang terdapat di suatu ruangan, sang ksatri itu menyanyikan sebuah bait lagu.
"senandung lagu cinta
tercipta untukmu
yang getarkan jiwa ini
lumpuhkan jantungku"
"kecantikan sempurna
yang tak terlukiskan
bahagia kan diri ini
saat bersamamu"
sesaat memang lagu itu terdengar seperti memuji seorang wanita, tapi ketika ksatria itu melanjutkan sair lagu yang iya nyanyikan.. maka air mata lah dapat melan berikkan
"meskipun ku sadari
tak mungkin memelukmu
waktu kau isyaratkan
bahwa dirimu tlah bersamanya"
#tatap matamu untuk yang terakhir
siksa batinku yang mencintamu
ku pasrahkan pada Illahi
relakan untuknya
#jurang yang dalam pisahkan kita
yang tak mungkin untuk dilalui
biarlah lagu cinta ini
terdengar dalam kalbu
disaat itulah, bagaikan petir menyambar hati melan dan bagaikan panah api menuruk jantungnya. sair lagu yang dinyanyikan sungguh menyayat hatinya.
setelah melan mendengar lagu yang ksatria itu nyanyikan maka semakin pilu rasa hatinya, walaupun sang ksatria itu tidak mengetahui bahwa melan telah mendengar lagu yang dia nyanyikan. walau berat bagi melan untuk belajar mencintai sang pangeran dan belajar untuk melupakan ksatria tapi melan tetap terlihat kuat dan tegar. hari itupun datang juga, maka pupus sudah harapan sang ksatria itu untuk menjadi pendamping hidupn melan.
disaat melan duduk didepan cermin sambil menatap wajahnya yang sedang menangis, dia pun berkata sambil berdoa. "Bila aku tak berujung dengannya biarkan kisah ini ku kenang selamanya, tuhan tolong buang rasa cintaku jika tak kau ijinkan aku bersamanya..."
bersambung......
isi hatiku, aulia melandhita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.jpg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar