my blog

blog ini berisikan puisi serta cerpen karya "AULIA MELANDHITA"


LCD Text Generator at TextSpace.net

like my blog

Minggu, 07 Maret 2010

CERPEN: Sang puitis jatuh cinta, "season 4"(kisah nyata)


stiap langkah bagikan beban berat yang dipikul dan tak mungkin untuk dijinjing, polemik kehidupan yang begitu rumit sedang dirasakan seorang gadis yang tak berdaya dengan diiringi oleh kepiluan di dasar hatinya. langkah demi langkah dijalankan dengan rasa kebimbangan tanpa berani meloneh dan melihat sekelilingnya,

terus melangkah dan akhirnya berdiri diatas sebuah tempat yang disaksikan puluhan pasang mata disaat ingin menenakan sebuah cicin ikatan (pertunangan). entah apa yang sedang melan rasakan saat itu tak mungkin tergambarkan oleh tinta atau kuas yang tertoreh dalam lembar kertas mana pun, dan jika saat itu adalah penentuan atas jawaban cintanya maka akan melan jalani dengan rasa cinta dalam jantungnya.
bagaikan hujan deras saat itu, air mata tak henti-hentinya jatuh dan membasahi pipi melan. walaupun berusaha untuk menahan rasa pilu dihatinya tapi mata tak dapat berbohong dan sepintar-pintarnya tikus menyembunyikan bangkainya toh akan tercium juga baunya, mungkin itulah istilah yang pantas untuk melan karna sebenarnya sang pangeran itu mengetahui bahwa melan hanya mencintai ksatri itu.

saat melan bertatapan mata dengan sang pangeran, sang pangeran itu berkata,"hari ini engkau hidup coba untuk ungkapkan cinta, detik ini kau terlahir dengan semangat yang tak terkira. pengorbanan slama ini tak akan bisa menjadi nyata, bila tak kau tunjukan tak kau buktikan"

aku yang mendengar perkataan pangeran itu hanya dapat terdiam dan masih bingung, tapi pangeran itu turun dan menarik seorang pria ke hadapan melan yang tak lain adalah sang ksatria. pangeran itu memegang tangan melan dan juga tangan ksatria itu, lalu pangeran itu mempersatukan tangan mereka berdua dan pangeran itupun berkata,"katakan saja bila terasa sesak didalam dada, jangan samapi kau sesali semua ini.
ungkapkan saja bila memang kau yakin dia milikmu, kau pertaruhkan semua tuk mendapatkannya"
pangeran itupun memberiakan cicin yang seharusnya dipakai olehnya kepada sang ksatria, dan pangeran itu tersenyum dan pergi sembari berkat, "sudah cukup besar perjuangan cinta kalian berdua dan harus ada akhir yang bahagia dalam kisah hidup kalian, karna sesungguhnya cinta yang besar dapat dilihat dari cinta yang tercipta dari sebuah perjuangan yang besar pula. dan kalian berdua telah membuktikan kepada dunia bahwa cinat kalian adalah cinta yang sesungguhnya".

saat setelah tutur kata yang keluar dari mulut sang pangeran maka berubahlah rasa pilu di hati melan menjadi ukiran senyum yang terpancar dari wajah gadis itu, begitu pula dengan sang ksatria yang sekarang berada disamping melan dan menjalin sebuah hubungan yang istimewa dengan cinta pertamanya itu. rasa bahagia yang tak tertahankan yang terucap dalam sebuah syair lagu yang dinyanyiakan ksatria di hadapan melan saat setelah acara pertunangan selesai diadakan.


"aku ingin engkau slalu
hadir dan temani aku
disetiap langkah
yang meyakiniku
kau tercipta untukku

meski waktu akan mampu
memanggil seluruh ragaku
ku ingin kau tau
ku slalu milikmu
yang mencintaimu
sepanjang hidupku"


dan sejak saat itulah senyum dan kebahagiaan menyelimut kehidupan melan serta merupakan inspirasi untuk lembaran baru yang tertuang dalam lembar kertas yang disebut puisi dari hasil karya melan yang berkiblat dari jalan hidupnya. sang puistis itu kini telah menemukan kembali inspirasinya sekaligus pendamping hidupnya yang akan selalu setia menjaga seluruh kerajaan hatinya.

 TAMAT....
 isi hati: aulia melandhita


dari kisah ini dapat disimpulkan bahwa senyum yang abadi tercipta dari cinta yang suci, dan kebahagiaan yang sesungguhnya adalah akhir perjuangan yang panjang dan merupakan makna dari kehidupan yang berliku. maka jagalah cinta kalian dan perjuangkanlah apa yang ingin kalian perjuangakan, karna masih ada jalan selagi kita masih mampu melangkah kedepan

Tidak ada komentar:

Aulia Melandhita