
suatu malam saat aku tengah tertidur lelep dan sedang brmimpi, tiba-tiba terjadilah suatu kejadian yang..........?????
dalam mimpiku, aku memiliki seorang kekasih dengan wajah dan hati yang rupawan nan dermawan yang berinisial "d". kisah indah yang sedang aku jalin tiba-tiba berantakan karna suatu kesalah pahaman, karna
kesalah pahaman itu aku harus kehilangan orang yang sedang berada disampingku itu. sungguh pilu rasa hatiku begitu tau semua itu, rasanya ingin aku bersamanya dalam suka maupun duka.
hari-hari aku jalani dengan sunyi hanya bisa menangis dalam sepi. ketika hati sedang dirundung pilu, datanglah dia orang ketiga......... dengan inisial "a". dia adalah seorang yang dapat menghibur hatiku disaat hati ini sedang pilu. kehadirannya dalam hidupku membuat lembaran baru dalam hidupku, tapi bukan berarti cintaku telah berpaling pada orang lain.
suatu ketika disaat aku sedang termenung tiba-tiba "a" menghampiriku, dengan lemah lembut dia ungkapkan perasaannya padaku. ketika aku tau isi persaan "a" padaku bingung bukan main saat itu, rasa ingin pecah kepalaku. aku tak ingin membuat "a" kecewa, tapi apa mau dikata pelabuhan terakhirku tetap "d". saat aku mengungkapkan yang sebenarnya pada "a", dia malah terjatuh dihadapanku dan pingsan.
waktupun telah berlalu, ternyata "a" mengidam penyakit gagal ginjal dan komplikasi penyakit lainnya yang mengharuskan dia terbaring diranjang empuk dalam beberapa waktu yang belum tentu. 2 minggu telah berlalu... ternyata "a" tak sadarkan diri yang ada justru "a" diharuskan untuk mengganti ginjalnya dengan ginjal orang lain, tapi belum ada satupun ginjal yang cocok dengan organ tubuh "a". disaat batinku terasa tersiksa datanglah dia sang pangeran hatiku, dia datang dengan senyum yang terpancar dari wajahnya. kedatangannya membuat hatiku semakin pilu karna dia memaksaku untuk pergi dan menjauh dari "a", disaat "a" sedang tertimpah musibah. alasan "d" mengapa menyuruh aku untuk menajuhi "a" adalah karna "a" penyebab "d" menjauh dariku, "a" telah mengadu domba antara aku dengan "b" yang membuat terjadinya kesalah pahaman itu. aku tak mau kehilangan "a" tapi aku tak mau dipisahkan dari "b".(ya............ itu memang pilihan yang sangat berat)
dengan tekad yang bulat aku mengambil dua keputusan yang berat, partama separuh ginjalku untuk "a" walaupun setelah itu aku harus meninggalkannya, dan yang kedua aku memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan kepada "a". dengan akhir yang bahagia, pengorbanan ku pun tak sia-sia. "d" dapat mengerti posisiku saat itu dan diapun mencoba untuk mengalah padaku dan mengizikan aku untuk bisa berkomunikasi dengan "a", dan "d" dapat memahami atas segala keputusan yang aku ambil.
dengan tutur kata yang manis "d" berkata "sebesar apapun duri yang tertancap dalam jatungku, aku akan terus bertahan demi cintaku. dan sekuat apapun api yang membakarku, aku akan tetap hidup karna kau lah air yang meredam semua itu......."
akupun terbangun dari tidurku, dengan sesadar-sadarnya aku berharap. biarlah mimpi itu menjadi mimpi dan jangan lah aku dihadapkan pada dua pilihan yang rumit dalam dunia nyata










