my blog

blog ini berisikan puisi serta cerpen karya "AULIA MELANDHITA"


LCD Text Generator at TextSpace.net

like my blog

Rabu, 17 Februari 2010

CERPEN: jalan hidup bagaikan sair lagu


persahabatan yang terjalin sejak kecil membuat kasih sayangku terhadap sahabat lebih besar dari pada kasih sayangku terhadap orang lain. kasih sayang itu bahkan membuatku merelakan orang yang aku cintai, keterpaksaan itu buat bait-bait lagu menjadi nyata dalam hidupku. mencintai
seseorang adalah suatu hal yang sangat indah, tapi bagaimana jika orang yang kita cintai adalah orang yang dicintai sahabat kita sendiri. itulah yang akan aku ceritakan sekarang, tentang cinta yang tumbuh dalam tembok persahabatan.

aku adalah orang yang senang mengagumi tapi tak berani untuk mengungkapkannya, hal inilah yang membuatku harus merelakan orang yang aku cintai demi sahabatku. perjalanan hidup yang berliku-liku membuatku menjadi sosok yang tegar dari luar walaupun batinku sangat rapuh. persahabatan yang aku jalani sejak kecil membuatku tahu akan rasa sakit dan bahagia yang sahabat aku rasakan, walaupun belum tentu sahabatku itu dapat merasakan isi hatiku.
diawali dari pertemuanku dengan sesosok laki-laki yang mengalihkan perhatianku, dengan senyum manis yang terpancar dari bibirnya membuat hatiku berdetak begitu cepat. itulah kesalahan besar dari hidupku, mencintai seseorang yang dicintai oleh sahabatku sendiri.
awalnya aku mengira bahwa laki-laki itu dapat membalas cintaku dengan berjuta harapan dihatiku, tapi itu hanyalah sebuah harapan belaka dan tak mungkin untuk tercapai. kedekatan aku dengan laki-laki itu bagaikan sepasang sejoli yang sedang kasmaran, dan kedekatan itulah yang membuatku menaruh hati padanya. hingga suatu saat, dengan tutur kata yang manis dari mulut sahabatku. sahabatku berkata "aku akan segera menikah dengan pria yang aku cintai"
awalnya aku turut bahagia dengan tutur kata yang terucap dari bibir sahabatku itu, tapi saat aku melihat sosok pria yang akan menikah dengan sahabatku itu adalah sosok pria yang sedang singah dihati. hancur hatiku, remuk jantungku, hilang sudah semua harapanku, dan senyum dibibirku lenyap seketika saat aku dengar kata yang menyayat hatiku. andai saja aku berani mengungkapkan isi hatiku kapada laki-laki itu mungkin bukan sahabatku yang akan bersanding dengan laki-laki itu.
menjelang hari bahagia itu, aku hanya dapat termenung dan menyesali semua yang telah terjadi selama ini. semua rasa dihati menjadi satu, tawa tangis senang sedih marah kecewa pilu menjadi satu. tanpa sadar aku menyanyikan sebuah bait lagu dari sebuah band, dan lagu itu masih terdengar sampai sekarang walaupun aku telah temukan sosok laki-laki yang telah menggantikan pria yang pernah singgah dihatiku itu.



"Tatap matamu tuk yang terakhir
Siksa batinkun yang mencintaimu
Kupasrahkan pada ilahi...relakanmu untuknya..."

"Jurang yang dalam pisahkan kita
Yang tak mungkin untuk dilalui
Biarlah lagu cinta ini terdengar dalam kalbu"

Tidak ada komentar:

Aulia Melandhita