Cinta bertepuk sebelah tangan mungkin sangat menyakitkan, tapi bagi seorang Aulia Melandhita adalah awal kebahagian yang sesungguhnya.
pernah menangis, pernah terluka
pernah tertawa, pernah terluka
sempat putus asa dalam dunia
sempat pantang menyerah tuk usaha
berangan-angan yang sangat indah
bermimpi yang sulit tuk di tebak
berjalan melawan arus kehidupan
berpegangan dengan iman dan cinta
bertepuk sebelah tangan yang menyakitkan
memulai lembar-lembar beru kisah cinta ini
membuka keberanian dalam berkata-kata
awal mula ku kenal dalam-dalam tentang dia
kebetulan atau disengaja? hanya tuhanku yang tahu
dia tahu atau tidak? bahwa dia datang saatku terluka
laksana air yang turun saat kemarau berkepanjangan
bagaikan bintang yang terang kala malam begitu kelam
dia menyapa..
saat aku teluka
dia datang..
saat aku putus asa
indahnya pelangi setelah derasnya hujan badai
takkan sebanding dengan keindahanmu menyapaku
sempurnanya fajar menyapa paginya dunia
takkan sempurna seperti kedatanganmu kala itu
by: Aulia Melandhita

Tidak ada komentar:
Posting Komentar