ketika mentari berada diatas kepala
dikala kemarau telah menjelma
bahkan air mata telah habis terkikis
hingga rapuh raga ini kian menipis
tak ada sedikitpun rasa sakit dalam jiwa
karna semua telah habis percuma
semuanya slalu berpendapat sama
bahwa aku tercipta sebagai orang yang hina
mungkin aku telahir tak seperti dia
tak seperti yang engkau harapkan
perlakuan yang engkau berikan
seakan-akan memang akulah yang tak pernah benar
pernahkah engkau rasakan
tikahmu buat hatiku geram
selalu kau banding-bandingkan
hingga perih yang ku rasakan
kau tahu..???
ketika surya menyambut pagi, hanya satu khayalanku...
andai surya itu adalah engkau, yang slalu ada untukku
tanpa peduli siapa aku
isi hati: Aulia melandhita

Tidak ada komentar:
Posting Komentar